Kembalinya Makanan ke Penerbangan British Airways
Kembalinya Makanan ke Penerbangan British Airways
Maskapai British Airways kembali menyambut para penumpang pesawat dengan menu favorit mereka. Melansir The Sun, Sabtu (28/8/2021), pilihannya termasuk roast dinners dan berry crumble.
Sebagai bagian dari "Best of British Menu" baru maskapai ini, penumpang akan menyantap daging sapi berumur 21 hari dengan segala fasilitasnya. Di samping, koki maskapai juga sudah membuat makanan penutup bertema.
September ini, pihaknya mengambil inspirasi dari alam saat mereka menyajikan hidangan penutup bunga elder dan cokelat putih dengan sorbet apel. Menu mewahnya menyasar First and Club World, namun ada juga beberapa suguhan lezat untuk penumpang kelas ekonomi.
Mereka akan ditawari menu "Buy Before You Fly," yang mencakup pilihan makanan gourmet dari koki berbintang Michelin, Tom Kerridge. Sementara, hot pot domba dan rarebit Welsh dengan chutney dihadirkan untuk melengkapi menu mewah.
Head of Inflight British Airways Sajida Ismail mengatakan, "Saat kami menantikan untuk menyambut kembali pelanggan yang mungkin sudah lama tidak terbang, kami ingin menandai kesempatan tersebut dengan menawarkan menu yang sangat spesial."
"Bekerja sama dengan mitra katering kami, DO & CO dan Newrest, kami telah membuat hidangan menggunakan bahan-bahan (asli) Inggris terbaik sesuai musim. Kami sangat bersemangat untuk menawarkan roast dinners di penerbangan maskapai kami."
Tidak Sama Seperti Sebelum Pandemi
Ismail menyambung, "Kami tahu bahwa puding Yorkshire dan kentang panggang renyah sulit dibuat ulang di ketinggian, tapi koki kami telah bekerja untuk mewujudkannya, karena kami tahu bahwa setiap roast dinners Inggris wajib menyertakannya!"
Tawaran menu makanan selama penerbangan ini terwujud karena maskapai itu dilaporkan akan mengakhiri rute jarak pendek dari Bandara Gatwick tahun depan. Sebagai gantinya, maskapai diharapkan meluncurkan anak perusahaan BA Lite untuk menggantikan penerbangan, yang diharapkan mulai aktif musim semi 2022.
Melansir LA Times, layanan makan di pesawat memang sudah kembali bagi sebagian maskapai dengan syarat tertentu, tapi praktiknya tidak bisa seperti sebelum pandemi. Antisipasi transmisi COVID-19 memaksa perubahan dalam cara menyajikan makanan dan minuman, serta beberapa penawaran biasa seperti makanan ringan, untuk mengurangi interaksi antara penumpang dan pramugari.
Beda Cara Penyajian
Makanan dalam penerbangan, minuman, dan lounge bandara dijelaskan bukanlah penghasil pendapatan yang signifikan, tapi sangat penting untuk menarik penumpang kelas satu dan bisnis. Sebelum pandemi, layanan ini menyumpang 30 persen pendapatan maskapai, menurut International Air Transport Assn., sebuah grup perdagangan maskapai penerbangan.
"Maskapai penerbangan ingin menarik orang-orang yang pergi ke kabin kelas atas dan kelas satu," kata Michael Taylor, pemimpin praktik untuk perjalanan di J.D. Power, sebuah perusahaan analisis data dan informasi konsumen.
Penumpang ini didambakan karena sering memesan tiket dekat waktu penerbangan dengan harga tinggi dan membeli kursi paling mahal di bagian depan pesawat.
Di antara perubahan paling mencolok dalam penyajian makanan dalam penerbangan, yang sebelumnya disajikan di piring terpisah di kabin kelas atas, sekarang mereka dihidangkan sekaligus di nampan besar.
"Kami menawarkan semua menu sekaligus untuk membatasi penggunaan nampan, peralatan makan, juga gelas dan (interaksi langsung) antara tamu kami dan pramugari," kata juru bicara Alaska Airlines Ray Lane.
Comments
Post a Comment